Mengutip sebuah perkataan bijak, “first step is the hardest”, saya selalu teringat bagaimana awal pertemuan kami berdua dengan Usana
Perkenalkan, saya Indri, dan suami saya Henry. Kami berdua sudah menjadi konsumen tetap produk – produk Usana kurang lebih selama 8 tahun terakhir.
Berawal dari tahun 2015, dimana kami berdua memiliki background pekerjaan sebagai marketing, tentunya teman-teman tahu ya, bagaimana rata-rata pola kehidupan marketing? Banyak aktivitas, dengan pola makan gizi yang kurang seimbang, kafein sebagai suntikan penyemangat di sore hari, ditutup dengan bergadang hampir setiap malam, tidur sudah pasti tidak sampai 8 jam/hari nya.
Saat itu ditambah dengan saya yang terbuai dengan rayuan pil pelangsing yang dijanjikan, dengan instant membuat bobot tubuh berubah bak layaknya supermodel tanpa ada pantangan makan dan tak perlu olahraga. Wanita mana yang tidak terbuai janji manis tersebut? Mungkin banyak, tapi tidak dengan saya.
Jadilah kondisi kesehatan saya semakin menurun, kurang gizi pula karena obat tersebut ternyata menahan nafsu makan saya. Kapok sekali rasanya, tidak pernah terpikir saat itu kalau nyawa saya bisa menjadi taruhannya
Tapi Tuhan memang baik, di saat yang sama, kami dipertemukan dengan bisnis Usana. Tentu di awal kami tidak langsung percaya, apalagi saat itu belum lah trend mengkonsumsi vitamin bagi anak- anak muda. Kami generasi yang lebih suka menghirup dan mengunyah boba dibanding menelan sebutir pil vitamin. Saat itu yang membuat kami tertarik adalah latar belakang dari Usana sendiri
Mendengar kata MLM itu terkadang tabu bagi banyak orang, karena sudah terlalu banyak beberapa perusahaan yang menjual produk kurang bagus dengan harga selangit, yang membuat banyak orang kapok, bahkan jijik mendengar kata MLM. Kami pun awalnya demikian, kami sempat galau dan ragu, bagaimana mungkin bisa memperkenalkan produk ini, toh apa sih bedanya vitamin Usana dengan vitamin perusahaan lain, apalagi yang sudah menancapkan kukunya di Indonesia selama puluhan tahun?
Dan dengan modal nekat, kami berdua pun mencari tahu tentang produk Usana ini ke Singapura dan disanalah, yang kata orang, jodoh tidak kemana-mana, kami diperkenalkan dengan Mentor Eveline, beliau adalah orang yang selalu penuh semangat dan hangat, dan kami suka melihat cara beliau menjalani kehidupan dengan positive thinking
Sepanjang kunjungan kami ke Singapura, selain tujuan kami adalah sepotong es krim roti di jl Orchard, kami jadi memahami bagaimana Usana sangat berbeda dari perusahaan MLM lainnya. Seberapa banyak perusahaan kesehatan yang didirikan oleh orang yang benar-benar concern akan kesehatan?
Adalah Profesor Myron Wentz, seorang ahli yang sangat concern dengan kesehatan dan nutrisi, mendirikan Gull laboratory pada tahun 1974.
Orang tua nya meninggal karena sakit kritis, dan hal ini yang melatarbelakangi Profesor Myron Went untuk mendirikan Usana di tahun 1992, dan sampai saat ini, produk Usana sudah berlangganan mendapatkan penghargaan, salah satunya sebagai 5 stars supplement dari Nutrisearch, majalah nutrisi yang dijual bebas
Hal ini membuat kami yang skeptis di awalnya menjadi kagum dan berani mengkonsumsi Usana karena sifat NOL potencial toxicities sehingga aman di tubuh dengan tingkat penyerapan yang tinggi sehingga vitamin tidak meninggalkan residu yang memberatkan kerja ginjal. Mikronutrisinya membantu untuk menjaga kesehatan sel sel tubuh kami hingga hari ini
Kami berdua memutuskan menjalankan bisnis Usana pun setelah melihat kesehatan kondisi perusahaan ini. Bohong kalau kami tidak tertarik dengan komisinya, tapi kepuasan kami yang terbesar adalah kalau keluarga dan sahabat kami pun turut mengkonsumsi Usana juga dan memiliki kondisi tubuh yang lebih sehat lagi seperti kami berdua selama 8 tahun terakhir ini.
Jadi, sudah siapkah teman-teman memulai hidup yang selangkah lebih sehat lagi dengan Usana, seperti kami dan jutaan orang lainnya?